100+ Soal Petugas Karantina Hewan & Tumbuhan + Kisi-kisi dan Pembahasan

100+ Soal Petugas Karantina Hewan & Tumbuhan + Kisi-kisi dan Pembahasan

Mengemban tugas sebagai Petugas Karantina Hewan dan Tumbuhan bukanlah pekerjaan rutin administratif semata. Profesi ini menuntut ketelitian ilmiah, ketegasan dalam pengawasan, serta kesiapan menghadapi risiko biologis yang dapat mengancam kesehatan masyarakat, ketahanan pangan, dan keberlanjutan ekosistem. Setiap keputusan yang diambil harus berbasis regulasi, keilmuan, dan analisis risiko yang akurat. Karena itu, proses seleksi untuk menjadi petugas karantina dirancang ketat—meliputi pemahaman teknis, kemampuan berpikir kritis, hingga kecakapan dalam menghadapi situasi lapangan yang kompleks.

Artikel ini disusun untuk membantu Anda mempersiapkan diri menghadapi seleksi tersebut secara lebih terarah. Di dalamnya, Anda akan menemukan kisi-kisi resmi yang menggambarkan kompetensi inti yang diuji, kumpulan soal HOTS yang mencerminkan tantangan nyata di lapangan, serta pembahasan mendalam untuk memperkuat pemahaman konsep. Dengan mempelajari materi secara sistematis, Anda akan mampu mengenali pola soal, meningkatkan akurasi dalam menganalisis kasus, dan memaksimalkan peluang untuk lolos sebagai Petugas Karantina Hewan dan Tumbuhan.

Kisi-kisi Soal Tes Petugas Karantina Hewan & Tumbuhan

Berikut ini merupakan kisi-kisi soal Petugas Karantina Hewan & Tumbuhan beserta pembahasan setiap poin

1. Dasar Hukum Perkarantinaan

Menilai pemahaman peserta terhadap Undang-Undang No. 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, peraturan pelaksana, serta standar operasional yang mengatur arus keluar-masuk media pembawa.

2. Biosekuriti dan Biosafety

Menguji kemampuan menerapkan prinsip pencegahan penyebaran hama penyakit, termasuk penggunaan APD, manajemen risiko biologis, dan prosedur penanganan organisme pengganggu karantina (OPK).

3. Identifikasi Hama dan Penyakit

Menilai kemampuan dasar mengenali gejala klinis, tanda serangan organisme pengganggu, klasifikasi OPT/HPHK, serta penentuan tindakan karantina yang tepat.

4. Sistem Sertifikasi dan Dokumen Karantina

Mengukur pemahaman mengenai alur pemeriksaan, persyaratan sertifikat kesehatan, sertifikat karantina, dokumen impor/ekspor, serta persyaratan sanitary dan phytosanitary (SPS).

5. Prosedur Tindakan Karantina

Meliputi pemeriksaan, pengasingan, pengamatan, perlakuan (fumigasi, desinfeksi, perlakuan panas), pemusnahan, serta pelepasan media pembawa sesuai SOP.

6. Pengawasan Lalu Lintas Media Pembawa

Menguji kemampuan mendeteksi risiko pada titik pemasukan/pengeluaran (pelabuhan, bandara, pos lintas batas), termasuk penilaian risiko barang bawaan penumpang.

7. Analisis Risiko Hama dan Penyakit (ARP)

Menilai kemampuan mengidentifikasi potensi ancaman, mengevaluasi jalur masuk, menentukan tingkat risiko, dan memilih tindakan mitigasi yang proporsional.

8. Penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) / Temuan Darurat

Mengukur kemampuan mengambil keputusan cepat saat ditemukannya HPHK/OPT Karantina A1-A2, termasuk langkah isolasi, notifikasi, dan koordinasi antarinstansi.

9. Etika Profesi dan Layanan Publik

Menggali kemampuan berkomunikasi dengan pengguna jasa, memberikan pelayanan yang transparan, serta menjaga integritas dalam proses pemeriksaan.

10. Manajemen Administrasi dan Pelaporan

Menguji ketelitian peserta dalam pencatatan hasil tindakan karantina, pelaporan temuan, pengelolaan barang bukti, serta penggunaan sistem informasi karantina.

Contoh Soal Petugas Karantina Hewan & Tumbuhan

Berikut ini contoh soal HOTS Petugas Karantina Hewan dan Tumbuhan beserta kunci jawaban dan pembahasan

Soal 1

Sebuah kontainer berisi buah tropis masuk melalui pelabuhan dengan rute transit dari negara X → pelabuhan Y → pelabuhan Anda. Daftar muatan menyatakan buah segar untuk pasar domestik. Saat pemeriksaan awal, petugas menemukan bekas luka embun tepung pada beberapa buah, dan pada kemasan tercantum nama pemasok yang sebelumnya pernah terasosiasi dengan temuan serangga vektor di negara asal menurut catatan lama. Faktor-faktor berikut tersedia untuk penilaian Anda: (i) asal negara memiliki riwayat penyakit karantina A2 pada komoditas serupa 2 tahun lalu; (ii) kontainer menunjukkan suhu pendinginan sesuai SOP; (iii) komoditas dimaksud dipasarkan untuk konsumsi manusia (bukan benih); (iv) tidak ada dokumen perlakuan fumigasi yang sah dalam B/L; (v) kapal transit singgah pada pelabuhan Z yang berkaitan dengan rute perdagangan hewan hidup.
Berdasarkan prinsip Analisis Risiko Hama & Penyakit (ARP), tindakan paling proporsional dan tepat untuk menilai risiko impor ini adalah:

A. Menolak masuk kontainer dan langsung lakukan pemusnahan di tempat karena ada indikasi risiko asal negara dan pemasok bermasalah.
B. Terapan tindakan karantina minimal: mewajibkan fumigasi on-site tanpa pemeriksaan laboratorium lanjutan karena komoditas bukan benih.
C. Lakukan sampling terarah dan pengujian laboratorium terhadap sampel buah, sambil menahan kontainer di cold-room dan menelusuri riwayat rantai pasok; bila hasil negatif, keluarkan dengan rekomendasi pengawasan pasca-pemasaran.
D. Lepaskan kontainer dengan catatan pengawasan pasca-pemasaran karena suhu sesuai SOP dan komoditas untuk konsumsi (risiko rendah).
E. Kirim seluruh kontainer kembali ke negara asal (re-export) tanpa menunggu hasil uji karena tidak ada dokumen fumigasi.

Jawaban: C

Pembahasan:
Keputusan karantina harus berbasis penilaian risiko terukur (ARP), proporsional, dan terdokumentasi. Opsi A (pemusnahan langsung) berlebihan jika bukti awal hanya berupa bekas luka yang belum dikonfirmasi dan tanpa bukti laboratorium; tindakan drastis memerlukan indikator kuat atau risiko tinggi terkonfirmasi. Opsi B (fumigasi tanpa pemeriksaan) mengabaikan kebutuhan verifikasi ilmiah—fumigasi bisa jadi tidak tepat jika ancaman adalah patogen bakteri/fungi pada jaringan buah yang tidak sensitif terhadap fumigasi. Opsi D (lepaskan) meremehkan faktor risiko: riwayat negara asal dan pemasok, serta tidak adanya bukti perlakuan, menuntut verifikasi. Opsi E (re-export) juga ekstrem dan punya implikasi hukum/komersial tanpa dasar uji.
Opsi C adalah pendekatan proporsional: menahan dan menstabilkan kontainer (cold-room) untuk mencegah penyebaran, melakukan sampling terarah (mengutamakan metode valid untuk mendeteksi organisme pengganggu yang relevan), dan menelusuri rantai pasok serta dokumen. Jika hasil uji negatif dan jejak rantai pasok bersih, pelepasan dengan pengawasan pasca-pemasaran adalah wajar; bila positif, langkah remedial seperti pemusnahan terkontrol atau perlakuan spesifik dapat diambil. Dokumentasikan seluruh proses untuk audit dan komunikasi antar-institusi.

Soal 2

Petugas laboratorium karantina di stasiun karantina hewan menemukan bahwa satu paket sampel jaringan hewan impor yang dikirim untuk pemeriksaan sitologi tidak diberi label dengan benar—nomor sampel pada tube tidak cocok dengan formulir permintaan. Selain itu, salah satu tube terlihat bocor sedikit. Ruang laboratorium memiliki protokol biosafety level sesuai kategori risiko, namun kantor pusat meminta hasil cepat karena permohonan izin distribusi daging segar sangat mendesak. Tindakan Anda sebagai penanggung jawab laboratorium yang paling tepat adalah:

A. Tetap memproses sampel sesuai nomor formulir karena tekanan waktu; catat perbedaan label di laporan.
B. Hentikan seluruh pemeriksaan sampai sampel yang benar dikirim ulang dari importir.
C. Amankan dan isolasi sampel bocor, lakukan dekontaminasi area sesuai prosedur, verifikasi identitas sampel melalui cross-check dokumen/manifest; hanya lanjutkan pemeriksaan jika chain-of-custody terverifikasi.
D. Gabungkan data dari sampel lain yang sesuai dan buat interpretasi inferensial untuk memberi jawaban cepat kepada kantor pusat.
E. Proses sampel yang tidak cocok namun beri disclaimer hasil sebagai ‘preliminary’ sehingga importir bisa segera mendapat izin sementara.

Jawaban: C

Pembahasan:
Keamanan laboratorium dan integritas hasil adalah prinsip utama. Opsi A (memproses meski ada ketidakcocokan label) melanggar chain-of-custody dan berisiko hasil salah yang berdampak luas. Opsi B (menunggu ulang) aman tetapi tidak mempertimbangkan tindakan mitigasi yang bisa dilakukan — jika identitas bisa diverifikasi dengan dokumen/manifes atau kontak cepat dengan importir, penundaan total mungkin tidak perlu. Opsi D dan E meremehkan keandalan hasil dan dapat mengakibatkan keputusan kesehatan hewan/masyarakat yang keliru.
Opsi C benar: isolasi dan dekontaminasi untuk keselamatan staf; verifikasi administratif (manifest, nomor kontainer, seal) dan komunikasi cepat dengan importir untuk mengonfirmasi identitas; hanya lanjutkan pemeriksaan jika chain-of-custody dapat dipulihkan dan sampel dapat dianalisis secara aman. Jika identitas tidak dapat diverifikasi, sampel tidak boleh digunakan untuk keputusan resmi.

Soal 3

Di pos lintas batas tumbuhan, petugas menemukan tanaman hias impor yang menunjukkan bercak nekrotik melingkar pada daun, serta adanya pola penggerek pada batang kecil. Sampel diuji cepat dan menunjukan adanya spora jamur serta tanda lubang kecil sebagai akses vektor. Dua opsi tindakan muncul: (i) lakukan tindakan pemusnahan terhadap seluruh tanaman untuk mencegah masuknya patogen; (ii) lakukan pengasingan dan perlakuan (fungisida + perlakuan panas) terhadap sebagian, lalu surveilans lanjutan. Pertimbangkan bahwa tanaman tersebut dikirim sebagai barang dagangan kecil untuk pengecer lokal (nilai ekonomi terbatas), sedangkan area tujuan memiliki produksi pertanian yang rentan terhadap jamur serupa. Langkah karantina yang paling tepat adalah:

A. Lakukan pemusnahan total karena risiko penyebaran ke produksi lokal berpotensi besar.
B. Lakukan pengasingan dan percobaan perlakuan terhadap seluruh kiriman; jika perlakuan berhasil, izinkan distribusi.
C. Lakukan pengasingan sebagian untuk pengujian dan perlakuan pilot; sisakan sebagian untuk pemusnahan sebagai tindakan pencegah jika perlakuan gagal.
D. Lepaskan barang dengan rekomendasi bagi pengecer untuk membuang tanaman yang menunjukkan gejala.
E. Kembalikan seluruh kiriman ke negara asal tanpa pengujian lebih lanjut karena biaya tindakan di lokal lebih tinggi dari nilai barang.

Jawaban: C

Pembahasan:
Keputusan harus menyeimbangkan risiko epidemiologis dan proporsi ekonomi. Opsi A (pemusnahan total) aman dari sisi biosekuriti tetapi dapat dianggap berlebihan bila nilai komersial rendah dan alternatif mitigasi tersedia; namun jika patogen adalah A1 (sangat berbahaya) dan tidak ada perlakuan efektif, pemusnahan diperlukan. Opsi B (perlakuan seluruh kiriman) memakan sumber daya dan berisiko menyebarkan jika perlakuan tidak sempurna. Opsi D dan E menempatkan risiko pada masyarakat lokal atau mengabaikan kewajiban verifikasi.
Opsi C adalah pendekatan berbasis bukti: ambil sampel representatif untuk pengujian dan lakukan perlakuan pilot; jika perlakuan terbukti efektif dan tidak ada bukti vektor tersebar, sisanya dapat diproses sesuai hasil; tetap sediakan sebagian yang dimusnahkan sebagai langkah pencegahan bila perlakuan gagal. Selain itu, dokumentasikan hasil dan beri rekomendasi pengawasan pasca-pemasaran. Langkah ini meminimalkan risiko sambil menjaga prinsip proporsionalitas.

Soal 4

Sebuah eksportir domestik meminta sertifikat kesehatan tumbuhan untuk pengiriman benih hortikultura ke negara tujuan yang mensyaratkan bebas dari virus tertentu (S1). Pemeriksaan laboratorium domestik menunjukkan hasil awal negatif untuk S1, namun satu laboratorium referensi independen yang diminta oleh importir menunjukkan deteksi fragmen genetik S1 pada tingkat sangat rendah (kemungkinan kontaminasi teknis). Eksportir menuntut penerbitan sertifikat karena hasil awal negatif; pihak importir mengancam pembatalan kontrak bila sertifikat tidak segera dikeluarkan. Sebagai petugas karantina penerbit sertifikat, keputusan yang paling etis dan sesuai prosedur internasional adalah:

A. Terbitkan sertifikat berdasarkan hasil awal laboratorium dan tambahkan klausa “preliminary negative” agar eksportir tidak kehilangan kontrak.
B. Tolak menerbitkan sertifikat sampai dilakukan repeat test oleh laboratorium referensi dengan protokol yang lebih ketat untuk memastikan apakah hasil independen adalah kontaminasi.
C. Terbitkan sertifikat tetapi sertakan syarat karantina di negara tujuan untuk mitigasi risiko.
D. Menunda penerbitan dan sarankan eksportir melakukan perlakuan tambahan (mis. penyinaran) lalu dites ulang untuk memastikan status bebas virus.
E. Terbitkan sertifikat dengan catatan bahwa deteksi fragmen genetik kecil tidak relevan dan tidak berarti adanya virus hidup.

Jawaban: B

Pembahasan:
Sertifikat karantina harus mencerminkan kepastian ilmiah dan bertanggung jawab. Opsi A (menerbitkan sertifikat berdasarkan hasil awal) mengabaikan hasil laboratorium independen dan melemahkan kredibilitas sistem sertifikasi. Opsi C atau E mencoba kompromi yang dapat merusak kepercayaan internasional karena importir negara tujuan berhak menuntut kepastian bebas S1. Opsi D (perlakuan tambahan) bisa menjadi opsi praktis tetapi mengharuskan eksportir biaya dan waktu, dan belum memutuskan apakah hasil independen adalah kesalahan teknis.
Opsi B adalah yang paling etis dan prosedural: menunda penerbitan sampai repeat test dilakukan oleh laboratorium referensi atau dengan protokol yang lebih ketat (mis. uji konfirmasi, isolasi virus vs hanya PCR fragmen). Jika repeat test mengonfirmasi negatif, sertifikat dapat diterbitkan dengan dasar ilmiah kuat. Jika positif, sertifikat ditolak dan langkah mitigasi diberlakukan. Keputusan ini menjaga integritas sistem sertifikasi negara dan meminimalkan potensi sengketa internasional.

Soal 5

Di wilayah pesisir, petugas karantina hewan melaporkan temuan penyakit menular pada ikan konsumsi berskala lokal yang menunjukkan mortalitas tinggi dalam 72 jam terakhir. Dugaan awal adalah organisme patogen A yang termasuk daftar penyakit KLB. Kondisi: (i) pasar ikan hidup dan tambak kecil berdekatan; (ii) dinas perikanan daerah memiliki kapasitas laboratorium terbatas; (iii) masyarakat panik dan telah melakukan pemindahan stok ke lokasi lain; (iv) ada potensi rute perdagangan antarprovinsi melalui truk lokal. Sebagai petugas karantina yang menerima laporan awal, rangka tindakan prioritas yang paling tepat adalah:

A. Segera keluarkan himbauan publik agar masyarakat menghentikan semua kegiatan jual-beli ikan hingga klarifikasi laboratorium selesai.
B. Lakukan notifikasi formal ke otoritas provinsi dan pusat, koordinasikan pengambilan sampel cepat ke laboratorium referensi, serta terapkan langkah pengendalian awal (karantina lokal, pembatasan movement, pengetatan sanitasi), sambil memulai komunikasi risiko yang jelas kepada publik.
C. Tunggu hasil laboratorium lokal sebelum melakukan tindakan apapun agar tidak menimbulkan kepanikan.
D. Instruksikan petani/tambak untuk memindahkan stok ke lokasi aman agar terhindar dari penyebaran sebelum ada keputusan resmi.
E. Langsung melakukan pemusnahan massal tanpa menunggu konfirmasi laboratorium karena mortalitas tinggi menandakan wabah.

Jawaban: B

Pembahasan:
Penanganan KLB menuntut tindakan cepat, koordinasi multi-institusi, dan komunikasi yang terukur. Opsi A (himbauan menghentikan jual-beli) tanpa langkah teknis dan koordinasi dapat menjadi panik massal; Opsi C (menunggu laboratorium lokal) berisiko memperlebar penyebaran karena penundaan. Opsi D (instruksi pindah stok) justru berpotensi menyebarkan patogen ke area lain. Opsi E (pemusnahan massal langsung) ekstrem tanpa konfirmasi bisa merugikan ekonomi dan tidak sesuai prinsip evidence-based.
Opsi B adalah rencana aksi komprehensif: segera notifikasi ke otoritas provinsi/pusat sesuai mekanisme notifikasi KLB; koordinasikan sampling dan pengiriman cepat ke laboratorium referensi untuk konfirmasi; terapkan langkah kontrol awal seperti pembatasan pergerakan (movement control), karantina zone, biosekuriti di pintu keluar; dan lakukan komunikasi risiko yang jujur—memberi tahu publik apa yang ditemukan, langkah yang diambil, dan anjuran perilaku tanpa memicu kepanikan. Dokumentasikan semua tindakan untuk tujuan audit dan tindak lanjut kebijakan.

Soal 6

Saat melakukan pemeriksaan di bandara internasional, Anda menemukan paket berisi bibit tanaman tanpa dokumen karantina. Pengirim mengaku bahwa bibit tersebut hanya untuk “hadiah pribadi” dan tidak untuk dijual. Di sisi lain, pihak pengelola bandara meminta agar paket tersebut segera dikeluarkan untuk menghindari keluhan penumpang. Berdasarkan prinsip perkarantinaan dalam UU No. 21 Tahun 2019, tindakan yang paling tepat adalah…

A. Mengizinkan paket keluar karena jumlahnya kecil dan bukan untuk tujuan komersial
B. Menahan paket dan meminta pengirim kembali dengan dokumen lengkap
C. Mencatat pelanggaran, tetapi tetap melepas barang dengan syarat pengirim membuat surat pernyataan
D. Menahan paket untuk pemeriksaan lebih lanjut dan melakukan koordinasi dengan pos karantina terdekat
E. Meminta pengirim membayar denda langsung agar barang dapat dilepas

Jawaban: D

Pembahasan:
UU No. 21/2019 tidak membedakan antara barang pribadi dan komersial terkait risiko biologis. Media pembawa tanpa dokumen wajib ditahan untuk pemeriksaan (pasal 35–37). Koordinasi dengan otoritas bandara diperlukan, tetapi tidak menghapus kewenangan karantina. Opsi D paling sesuai prinsip kehati-hatian dan regulasi.

Soal 7

Selama melakukan pemeriksaan udara pada kiriman buah impor, Anda menemukan bercak coklat kehitaman pada kulit buah yang mengindikasikan kemungkinan infeksi jamur pascapanen. Namun jumlah bercak sangat kecil dan tidak semua buah menunjukkan gejala. Untuk menentukan tindakan karantina, analisis yang paling tepat adalah…

A. Melepas seluruh buah karena bercak tidak signifikan
B. Menolak seluruh kiriman karena ada indikasi penyakit
C. Mengambil sampel dan melakukan uji laboratorium untuk memastikan keberadaan OPT karantina
D. Mengisolasi sebagian buah dan melepas sisanya
E. Mengizinkan masuk dengan catatan importir menandatangani pernyataan risiko

Jawaban: C

Pembahasan:
Gejala ringan tidak cukup sebagai dasar pelepasan atau penolakan total. Prinsip karantina adalah evidence-based. Pengambilan sampel dan pemeriksaan laboratorium adalah prosedur baku untuk memastikan keberadaan OPT karantina.

Soal 8

Di sebuah pelabuhan, ditemukan kontainer kayu bekas yang akan diekspor ulang setelah tertahan. Pemeriksaan awal menunjukkan adanya lubang kecil yang berpotensi merupakan aktivitas serangga pemakan kayu. Namun eksportir menolak tindakan fumigasi karena biaya tambahan. Tindakan yang paling tepat adalah…

A. Membiarkan kontainer berangkat karena risiko dianggap kecil
B. Melakukan fumigasi wajib karena media pembawa menunjukkan indikasi serangan OPT
C. Mengembalikan kontainer kepada eksportir tanpa tindakan apa pun
D. Meminta surat pernyataan risiko dari eksportir sebagai ganti fumigasi
E. Menunda inspeksi hingga pejabat berwenang lainnya hadir

Jawaban: B

Pembahasan:
Kayu adalah media pembawa utama OPT karantina seperti powderpost beetle. Indikasi lubang serangga wajib dikenai tindakan perlakuan (fumigasi atau perlakuan panas). Penolakan importir tidak dapat menghapus kewajiban perlakuan sesuai aturan ISPM No. 15.

Soal 9

Ketika memeriksa dokumen impor unggas hidup, Anda menemukan bahwa sertifikat kesehatan negara asal mencantumkan nomor batch yang berbeda dengan nomor yang tertulis pada manifest. Importir menegaskan bahwa ini hanya kesalahan pengetikan. Langkah paling tepat adalah…

A. Melepas unggas dengan catatan importir membuat surat klarifikasi
B. Mengabaikan perbedaan karena tidak memengaruhi kesehatan unggas
C. Menunda pelepasan dan meminta dokumen revisi dari otoritas negara asal
D. Melepas sebagian unggas yang sesuai dan menahan sisanya
E. Menolak seluruh kiriman karena dianggap tidak valid

Jawaban: C

Pembahasan:
Perbedaan nomor batch berarti data tidak sinkron sehingga verifikasi asal-usul dan status kesehatan menjadi tidak valid. Karantina hanya dapat menerima dokumen resmi yang benar dan diterbitkan otoritas kompeten. Oleh karena itu, harus meminta dokumen revisi sebelum tindakan lanjut.

Soal 10

Dalam proses pemeriksaan bagasi, seorang penumpang marah karena Anda menemukan benih tanaman tanpa dokumen dan ingin menyitanya. Ia mengancam akan melaporkan Anda ke pihak bandara dan membuat gaduh. Sebagai petugas karantina, respons yang paling tepat adalah…

A. Mengabaikan ancaman dan langsung menyita barang tanpa penjelasan
B. Melepas barang tersebut demi menghindari konflik
C. Menjelaskan aturan karantina dengan bahasa yang tenang dan tetap menahan barang sesuai prosedur
D. Meminta bantuan keamanan agar penumpang dibawa keluar area
E. Menawarkan kompromi agar sebagian barang dilepas

Jawaban: C

Pembahasan:
Etika profesi mengharuskan petugas tetap tenang, informatif, dan tegas. Penjelasan yang baik dapat meredakan emosi sambil memastikan aturan tetap ditegakkan. Opsi lain melanggar SOP, tidak profesional, atau berpotensi memperbesar konflik.

Soal 11

Saat memeriksa kedatangan kargo di pelabuhan, Anda menemukan peti berisi pakan ternak impor dengan kondisi kemasan robek, sehingga sebagian isi pakan tumpah dan terpapar udara luar. Importir meyakinkan bahwa pakan tersebut sudah melalui proses sterilisasi di negara asal. Namun, dokumen sterilisasi hanya berupa salinan tanpa cap resmi. Dengan mempertimbangkan prinsip biosecurity, tindakan yang paling tepat adalah…

A. Melepas barang karena pakan sudah steril
B. Menolak seluruh kiriman karena dokumen tidak lengkap
C. Mengambil sampel untuk uji kontaminasi lalu menahan sementara seluruh kiriman
D. Meminta importir membuat surat pernyataan bahwa barang aman
E. Melepas barang dengan catatan importir memperbaiki kemasan

Jawaban: C

Pembahasan:
Kemasan yang rusak meningkatkan risiko kontaminasi biologis. Dokumen tanpa otentikasi tidak dapat dijadikan dasar. Prinsip kehati-hatian mengharuskan uji laboratorium sebelum keputusan pelepasan. Opsi C paling memenuhi standar biosekuriti dan legalitas.

Soal 12

Dalam pemeriksaan rutin tumbuhan hias impor, Anda menemukan adanya kutu putih (mealybug) dalam jumlah kecil pada beberapa daun. OPT tersebut merupakan hama yang umum dan tidak termasuk daftar OPT Karantina, tetapi dalam jumlah besar dapat menular cepat di lingkungan lembab. Berdasarkan risk-based approach, keputusan terbaik adalah…

A. Menolak seluruh kiriman karena ada hama
B. Melepas barang tanpa tindakan apa pun
C. Melakukan perlakuan karantina ringan seperti pencucian atau penyemprotan pestisida kemudian melepas barang
D. Mengisolasi tanaman selama 14 hari untuk observasi
E. Membiarkan importir memutuskan sendiri tindakan selanjutnya

Jawaban: C

Pembahasan:
Karena OPT bukan kategori karantina, tindakan pemusnahan atau penolakan tidak proporsional. Namun, tetap ada risiko penularan sehingga perlu perlakuan sanitasi. Opsi C sesuai prinsip mitigasi risiko dengan tindakan minimal tetapi efektif.

Soal 13

Pada pemeriksaan kapal kargo, Anda menemukan indikasi kuat adanya serangga asing yang bersarang di kayu penyangga muatan. Spesies tersebut diduga termasuk HPHK A1, namun identifikasi belum 100% pasti. Kapten kapal mendesak agar proses dipercepat karena jadwal keberangkatan ketat. Dalam konteks perkarantinaan, langkah paling benar adalah…

A. Menunggu identifikasi lengkap sebelum mengambil tindakan
B. Melakukan tindakan karantina darurat untuk mencegah potensi penyebaran
C. Membiarkan kapal berangkat karena bukti belum pasti
D. Mencatat temuan tetapi tidak menahan kapal
E. Meminta kapal melakukan self-treatment tanpa pengawasan petugas

Jawaban: B

Pembahasan:
Untuk HPHK kategori A1 (asing dan berpotensi invasif), precautionary principle harus diterapkan. Tindakan darurat dapat dilakukan bahkan sebelum konfirmasi penuh guna mencegah risiko masuknya organisme berbahaya.

Soal 14

Dalam audit rutin terhadap importir tanaman, Anda menemukan bahwa data pada sistem pelaporan online tidak cocok dengan dokumen fisik yang mereka simpan. Ada perbedaan jumlah media pembawa yang dicatat, meski selisihnya hanya beberapa unit. Apa langkah paling sesuai peraturan administrasi karantina?

A. Mengabaikan perbedaan karena jumlahnya kecil
B. Memberikan teguran informal tanpa catatan resmi
C. Meminta klarifikasi resmi dan pembetulan data pada sistem
D. Membekukan izin importir secara langsung
E. Menghukum importir dengan denda administrasi berat

Jawaban: C

Pembahasan:
Perbedaan data, sekecil apa pun, dapat mempengaruhi akurasi pelaporan karantina. Langkah yang benar adalah meminta klarifikasi dan memperbaiki data dalam sistem. Sanksi berat memerlukan bukti pelanggaran serius.

Soal 15

Seorang importir menawarkan Anda “uang terima kasih” agar proses pemeriksaan bibit tanaman yang ia bawa dapat diprioritaskan. Ia mengatakan barang tersebut sangat mendesak, dan tanpa percepatan ia akan mengalami kerugian besar. Sikap paling profesional yang harus Anda lakukan adalah…

A. Menolak uang tersebut tetapi tetap memprioritaskan barang demi membantu
B. Menerima uangnya tetapi memastikan pemeriksaan tetap sesuai SOP
C. Menolak dan melaporkan tindakan tersebut sesuai mekanisme internal
D. Menegur importir tetapi tetap memberikan percepatan
E. Mengabaikan hal tersebut dan meneruskan pemeriksaan seperti biasa tanpa laporan

Jawaban: C

Pembahasan:
Suap, dalam bentuk apa pun, adalah pelanggaran integritas. Petugas wajib melaporkan upaya gratifikasi dan memastikan semua proses berjalan transparan dan adil. Opsi C sesuai prinsip etika profesi, anti-korupsi, dan standar pelayanan publik.

Soal 16

Anda sedang melakukan pemeriksaan pada kargo berisi daging beku impor. Saat membuka salah satu karton, tercium bau tidak sedap dan warna daging tampak lebih gelap dibandingkan batch lainnya. Dokumen kesehatan dari negara asal menunjukkan status “bebas penyakit”, tetapi importir mengaku bahwa kontainer sempat mati listrik selama 4 jam dalam perjalanan. Langkah paling tepat berdasarkan biosekuriti adalah…

A. Melepas seluruh kiriman karena dokumen negara asal valid
B. Menahan dan melakukan uji laboratorium untuk memastikan keamanan daging
C. Menolak seluruh kiriman tanpa perlu uji tambahan
D. Mengizinkan impor dengan catatan importir meningkatkan pendinginan
E. Menjual daging ke pasar lokal dengan harga diskon agar tidak terbuang

Jawaban: B

Pembahasan:
Perubahan warna dan bau menandakan potensi kerusakan atau kontaminasi. Meski dokumen valid, ada deviasi suhu dalam perjalanan yang meningkatkan risiko mikrobiologis. Uji laboratorium merupakan tindakan paling tepat sebelum menentukan penolakan atau pelepasan.

Soal 17

Dalam pemeriksaan tanaman umbi impor, Anda menemukan luka cekung pada permukaan umbi dengan tepi hitam kecoklatan yang menyerupai gejala awal busuk kering. Namun, kelembapan media relatif rendah sehingga gejalanya tidak berkembang cepat. Apa langkah yang paling tepat untuk memastikan tindakan karantina?

A. Menolak seluruh kiriman karena indikasi penyakit
B. Menyemprotkan fungisida lalu melepas barang
C. Mengambil sampel jaringan untuk identifikasi laboratorium
D. Melepas barang dengan catatan gejala belum berat
E. Mengkarantina barang selama 2 hari saja untuk melihat perkembangan gejala

Jawaban: C

Pembahasan:
Gejala tidak cukup kuat untuk penolakan, tetapi terlalu signifikan untuk dilepas tanpa pemeriksaan. Analisis laboratorium adalah dasar keputusan sesuai prinsip evidence-based karantina.

Soal 18

Seorang penumpang internasional membawa koper berisi berbagai jenis kacang-kacangan dan biji-bijian tanpa dokumen karantina. Ia mengaku barang tersebut hanya untuk keperluan kuliner pribadi dan tidak bernilai komersial. Ketika dilakukan pemeriksaan fisik, Anda menemukan sebagian biji mengalami lubang kecil yang diduga akibat serangga gudang. Tindakan paling sesuai adalah…

A. Melepas seluruh barang karena bersifat konsumsi pribadi
B. Menyita dan memusnahkan barang karena ditemukan indikasi OPT
C. Meminta penumpang membuat pernyataan risiko
D. Mengizinkan masuk dengan syarat barang disegel
E. Mengambil sebagian sampel dan melepas sisanya

Jawaban: B

Pembahasan:
Lubang pada biji adalah indikasi serangga gudang seperti Sitophilus spp., yang termasuk OPT penting. Barang tanpa dokumen dan menunjukkan gejala harus dimusnahkan untuk mencegah penyebaran.

Soal 19

Dalam pemeriksaan sertifikat kesehatan tumbuhan (Phytosanitary Certificate), Anda menemukan bahwa tanda tangan pejabat pada dokumen terlihat berbeda dengan contoh tanda tangan resmi yang tersimpan di database karantina. Importir mengklaim bahwa pejabat tersebut baru dipromosikan sehingga tanda tangannya sudah berubah. Apa langkah paling tepat?

A. Melepas barang karena penjelasan importir masuk akal
B. Mengabaikan perbedaan tanda tangan karena informasi lainnya lengkap
C. Melakukan verifikasi langsung ke otoritas negara asal sebelum tindakan lebih lanjut
D. Menolak dokumen dan seluruh barang secara langsung
E. Mengizinkan barang masuk sambil menunggu klarifikasi

Jawaban: C

Pembahasan:
Setiap dokumen karantina harus dapat diverifikasi keasliannya. Perbedaan tanda tangan harus dikonfirmasi dengan otoritas negara asal melalui official communication. Keputusan pelepasan tidak boleh dilakukan sebelum klarifikasi.

Soal 20

Seorang eksportir merasa proses pemeriksaan berjalan terlalu lama dan mulai menyalahkan Anda secara personal. Ia berbicara dengan nada tinggi dan menuduh Anda sengaja memperlambat proses untuk mempersulitnya. Padahal keterlambatan terjadi karena perlunya uji lanjutan di laboratorium. Sikap paling profesional adalah…

A. Membalas dengan tegas karena eksportir sudah bersikap tidak sopan
B. Mempercepat proses meskipun tidak sesuai SOP untuk meredakan konflik
C. Menjelaskan alasan teknis keterlambatan dan meyakinkan bahwa semua proses mengikuti SOP
D. Mengabaikan komplain dan fokus bekerja
E. Menghentikan proses pemeriksaan sepenuhnya hingga eksportir tenang

Jawaban: C

Pembahasan:
Petugas harus tetap profesional, transparan, dan komunikatif. Menjelaskan prosedur dengan tenang adalah cara efektif meredakan konflik sekaligus menjaga kredibilitas layanan. Mengubah SOP atau mengabaikan komplain adalah tindakan tidak profesional.

Tingkatkan Peluang Lolos Seleksi Petugas Karantina dengan Persiapan yang Tepat!

Seleksi Petugas Karantina menuntut lebih dari sekadar hafalan. Anda perlu memahami pola soal, mampu menganalisis risiko, dan siap menghadapi skenario lapangan yang kompleks. Jangan biarkan ketidaksiapan menghambat langkah Anda meraih karier yang stabil dan penuh makna. Paket latihan di ujikom.id dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan tersebut—lengkap dengan soal prediktif, kisi-kisi terbaru, serta pembahasan mendalam yang membuat Anda belajar lebih efektif.

🔥 Mengapa Harus di ujikom.id?

  • Ratusan soal berkualitas dan update mengikuti regulasi terbaru
  • Pembahasan rinci yang membantu memahami cara berpikir yang benar
  • Cocok untuk persiapan CPNS, PPPK, maupun rekrutmen teknis
  • Disusun oleh tim penyusun berpengalaman di bidang karantina

👉 Jangan tunda lagi!
Akses paket soal lengkap di ujikom.id dan mulai persiapan Anda sekarang. Semakin cepat berlatih, semakin besar peluang Anda lolos dan meraih posisi impian sebagai Petugas Karantina Hewan & Tumbuhan.

Facebook
WhatsApp
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Picture of Tim UJIKOM

Tim UJIKOM

Kami adalah tim penulis konten edukatif di Ujikom.id yang fokus membagikan informasi seputar uji kompetensi, sertifikasi profesi, serta tips persiapan menghadapi UKOM. Dengan riset mendalam dan gaya bahasa yang mudah dipahami, kami berkomitmen membantu Anda lebih siap dalam meniti jalur karier profesional.

Dapatkan Ratusan Soal Uji Kompetensi + Pembahasan, berbasis CBT!

Butuh Bantuan?