Menjadi Guru Madya merupakan tahap penting dalam perjalanan karier seorang pendidik yang mencerminkan kematangan profesional, tanggung jawab yang lebih luas, dan dedikasi tinggi terhadap mutu pendidikan. Jabatan ini tidak hanya menuntut penguasaan materi ajar, tetapi juga kemampuan untuk membimbing rekan sejawat, mengembangkan strategi pembelajaran yang inovatif, serta menjadi teladan dalam etika dan integritas profesi.
Sebagai bagian dari peningkatan jenjang karier, Guru Madya diharapkan mampu memainkan peran strategis dalam merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi program pendidikan yang berdampak langsung terhadap kemajuan peserta didik dan institusi. Dengan pengalaman dan pemahaman yang lebih dalam terhadap dunia pendidikan, Guru Madya menjadi garda terdepan dalam menciptakan perubahan positif di lingkungan sekolah dan masyarakat.
Daftar Isi
ToggleKisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Muda ke Madya
Uji Kompetensi Guru (UKG) untuk jenjang Muda ke Madya merupakan tahapan penting dalam penilaian kenaikan jabatan fungsional guru. Tujuannya adalah memastikan bahwa guru memiliki kompetensi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian yang sesuai dengan standar jabatan yang lebih tinggi, serta mampu melaksanakan pembelajaran yang efektif dan inovatif.
Kisi-kisi ini dirancang untuk membantu guru memahami ruang lingkup materi yang akan diujikan, mulai dari strategi pembelajaran, penilaian hasil belajar, pengembangan keprofesian berkelanjutan, hingga implementasi Kurikulum Merdeka. Dengan memahami kisi-kisi secara baik, guru dapat melakukan persiapan lebih terarah dan reflektif guna mencapai hasil terbaik dalam uji kompetensi.
1. Kompetensi Pedagogik
Kemampuan untuk memahami peserta didik secara menyeluruh dan menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai:
- Analisis kebutuhan belajar siswa (AKB)
- Pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan gaya belajar
- Asesmen formatif dan sumatif
- Pemanfaatan hasil asesmen untuk perencanaan pembelajaran
2. Kompetensi Profesional
Penguasaan terhadap materi ajar, kurikulum, dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan jenjang yang diampu:
- Pemahaman Capaian Pembelajaran (CP) dan Tujuan Pembelajaran (TP)
- Penyusunan modul ajar sesuai Kurikulum Merdeka
- Integrasi literasi dan numerasi dalam materi
- Analisis KD/CP dan pengembangan soal HOTS
3. Kompetensi Sosial
Kemampuan menjalin komunikasi dan membangun hubungan profesional:
- Etika profesi dalam media sosial
- Kolaborasi dengan guru lain dan komunitas belajar
- Komunikasi dengan orang tua terkait perkembangan siswa
- Studi kasus konflik dan penyelesaiannya secara profesional
4. Kompetensi Kepribadian
Sikap dan perilaku guru sebagai pribadi yang berintegritas dan beretika:
- Refleksi diri sebagai tenaga pendidik
- Sikap disiplin dan tanggung jawab
- Integritas terhadap peraturan sekolah dan kode etik guru
- Keteladanan dalam penggunaan media digital
5. Manajerial Kelas
Kemampuan mengelola kelas yang aktif dan kondusif:
- Strategi mengelola kelas aktif dan aman
- Penanganan siswa dengan kebutuhan khusus (inklusi ringan)
- Penataan ruang kelas berbasis pembelajaran aktif
- Manajemen waktu pembelajaran yang efektif
6. Penggunaan Teknologi Pembelajaran
Kemampuan mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran:
- Pemanfaatan LMS (Learning Management System)
- Desain pembelajaran interaktif (Canva, Wordwall, Quizziz)
- Penerapan prinsip TPACK dan SAMR Model
- Penggunaan AI atau digital tools secara etis
7. Literasi Regulasi dan Kebijakan Pendidikan
Pemahaman terhadap kebijakan pendidikan dan mekanisme jabatan:
- Implementasi Kurikulum Merdeka
- Mekanisme kenaikan jabatan melalui PAK
- Penilaian kinerja guru dan SKP berbasis hasil belajar
- Platform Merdeka Mengajar dan penggunaan akun belajar.id
Contoh Soal Uji Kompetensi Guru Muda ke Madya
Kenaikan jabatan fungsional dari Guru Muda ke Guru Madya bukan sekadar proses administratif, tetapi juga merupakan pengakuan atas peningkatan kompetensi dan profesionalisme seorang guru. Uji Kompetensi Guru (UKG) menjadi bagian penting dalam proses ini, untuk memastikan bahwa guru telah memenuhi standar kualifikasi pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian yang dibutuhkan pada jenjang jabatan yang lebih tinggi.
Contoh soal berikut disusun berdasarkan kisi-kisi resmi dan mencakup berbagai aspek kemampuan yang harus dimiliki guru. Mulai dari perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, asesmen, diferensiasi, pengembangan profesi, hingga refleksi dan sikap etis sebagai pendidik. Setiap soal dilengkapi dengan jawaban dan pembahasan untuk membantu guru memahami konsep, meningkatkan kemampuan analisis, dan mempersiapkan diri secara optimal dalam menghadapi uji kompetensi.
Soal Nomor 1
Seorang guru menemukan bahwa 60% siswanya memiliki gaya belajar visual, 25% kinestetik, dan sisanya auditori. Ia tetap menggunakan metode ceramah satu arah selama pembelajaran. Jika guru tersebut ingin menerapkan pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai dengan gaya belajar siswa, tindakan mana yang paling tepat dilakukan?
A. Menyediakan catatan tertulis untuk siswa visual dan memberikan tugas proyek untuk semua siswa
B. Menyusun bahan ajar visual seperti infografik, simulasi praktikum, dan rekaman audio sesuai kebutuhan siswa
C. Menggunakan modul cetak untuk seluruh siswa agar tidak membingungkan
D. Meminta siswa menyesuaikan dengan metode mengajar guru demi kemandirian belajar
E. Menjadwalkan sesi tanya-jawab untuk mengukur pemahaman seluruh siswa setiap akhir pekan
Jawaban: B
Pembahasan:
Pembelajaran berdiferensiasi menuntut guru untuk menyesuaikan strategi mengajar dengan gaya belajar siswa. Pilihan B menunjukkan bahwa guru menyusun media belajar yang selaras dengan preferensi belajar visual, auditori, dan kinestetik, sehingga memenuhi prinsip pembelajaran berdiferensiasi berbasis gaya belajar.
Soal Nomor 2
Dalam menyusun Modul Ajar Kurikulum Merdeka, seorang guru menyelaraskan tujuan pembelajaran dengan Capaian Pembelajaran (CP). Namun, saat menyiapkan asesmen, ia hanya menggunakan soal pilihan ganda yang mengukur kemampuan mengingat. Apa yang menjadi kelemahan utama pendekatan asesmen yang digunakan guru tersebut?
A. Tidak mencerminkan prinsip AKM
B. Tidak relevan dengan profil pelajar Pancasila
C. Tidak sesuai dengan prinsip asesmen formatif
D. Tidak mendukung perkembangan keterampilan sosial
E. Tidak mengukur keterampilan berpikir tingkat tinggi
Jawaban: E
Pembahasan:
Soal pilihan ganda yang hanya mengukur kemampuan mengingat tidak dapat menggambarkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Padahal, asesmen yang baik harus mencerminkan penguasaan CP secara komprehensif, termasuk aspek analisis, evaluasi, dan sintesis yang masuk ke dalam ranah kognitif lebih tinggi.
Soal Nomor 3
Dalam sebuah rapat guru, seorang guru muda mempublikasikan tangkapan layar percakapan grup WhatsApp siswa ke media sosial untuk mencontohkan kasus kurang sopan. Tindakan guru tersebut dapat dinilai:
A. Etis karena bertujuan edukatif
B. Kurang bijak karena melibatkan pihak luar
C. Tidak masalah karena tanpa menyebut nama siswa
D. Melanggar etika profesi dalam menjaga privasi siswa
E. Diperlukan agar orang tua lebih peduli terhadap anaknya
Jawaban: D
Pembahasan:
Etika profesi menekankan pentingnya menjaga kerahasiaan dan privasi peserta didik. Meskipun nama disamarkan, mempublikasikan percakapan siswa tanpa izin tetap merupakan pelanggaran privasi dan tidak mencerminkan sikap profesional guru.
Soal Nomor 4
Seorang guru mengalami kesulitan dalam mengelola kelas karena terdapat tiga siswa dengan kebutuhan khusus (inklusi ringan). Pendekatan paling tepat agar pembelajaran tetap berlangsung efektif adalah…
A. Memberikan tugas tambahan kepada siswa inklusi di rumah
B. Mengurangi standar CP agar siswa inklusi dapat mengejar ketertinggalan
C. Menugaskan siswa lain untuk mendampingi siswa inklusi setiap sesi
D. Menerapkan strategi pembelajaran yang fleksibel dan memberikan dukungan individual
E. Memindahkan siswa inklusi ke ruang kelas khusus agar tidak mengganggu
Jawaban: D
Pembahasan:
Dalam konteks pendidikan inklusif, guru dituntut untuk menerapkan strategi fleksibel, memberikan dukungan individual, serta menyusun rencana pembelajaran yang bisa mengakomodasi kebutuhan siswa dengan latar belakang berbeda. Pendekatan ini selaras dengan prinsip manajemen kelas yang efektif dan berkeadilan.
Soal Nomor 5
Saat menyusun perencanaan pembelajaran, seorang guru memutuskan untuk menggunakan LMS (Learning Management System) agar siswa bisa mengakses materi dan latihan kapan pun. Namun, hasil belajar siswa tetap rendah. Apa yang perlu diperbaiki dari penggunaan LMS tersebut?
A. Guru harus mengganti LMS dengan media sosial agar lebih menarik
B. Guru belum menyesuaikan materi dengan gaya belajar siswa
C. LMS seharusnya hanya digunakan untuk siswa yang sudah mahir teknologi
D. Guru perlu menambahkan unsur kompetisi dan penalti agar siswa lebih aktif
E. LMS sebaiknya hanya digunakan sebagai pelengkap, bukan alat utama pembelajaran
Jawaban: B
Pembahasan:
Sekadar menggunakan LMS tidak cukup jika materi tidak dirancang sesuai kebutuhan dan gaya belajar siswa. Prinsip teknologi dalam pembelajaran (misalnya TPACK) menekankan pentingnya kesesuaian antara teknologi, konten, dan pedagogi. Oleh karena itu, guru harus memastikan bahwa penggunaan LMS tetap berpihak pada karakteristik belajar siswa.
Soal Nomor 6
Seorang guru mengalami kesulitan menentukan strategi pembelajaran yang tepat karena dalam satu kelas terdapat siswa dengan kemampuan yang sangat beragam. Apa pendekatan yang paling sesuai untuk mengatasi hal ini?
A. Menyusun pembelajaran berbasis proyek yang bersifat kolaboratif
B. Mengelompokkan siswa berdasarkan hasil asesmen awal dan memberikan perlakuan seragam
C. Menyusun pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan kesiapan, minat, dan gaya belajar siswa
D. Memberikan materi tambahan hanya kepada siswa yang sudah mahir
E. Memberikan tugas sama rata agar tidak terjadi kecemburuan
Jawaban: C
Pembahasan:
Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan guru menyesuaikan strategi mengajar dengan kebutuhan siswa. Ini mencakup kesiapan belajar, minat, dan gaya belajar, sehingga semua siswa dapat berkembang sesuai potensinya masing-masing.
Soal Nomor 7
Saat melakukan asesmen formatif, seorang guru menyadari bahwa mayoritas siswa belum memahami konsep dasar yang sedang dipelajari. Apa tindakan terbaik yang seharusnya dilakukan guru tersebut?
A. Tetap melanjutkan materi karena keterbatasan waktu
B. Memberikan latihan soal tambahan sebagai PR
C. Mengulang materi dengan pendekatan berbeda agar pemahaman meningkat
D. Menyampaikan hasil asesmen kepada orang tua siswa
E. Meningkatkan level kesulitan soal agar siswa lebih terlatih
Jawaban: C
Pembahasan:
Asesmen formatif digunakan untuk memberikan umpan balik dan perbaikan proses belajar secara langsung. Bila siswa belum paham, guru harus menyesuaikan kembali strategi atau metode agar hasil belajar meningkat.
Soal Nomor 8
Dalam Kurikulum Merdeka, CP dan TP menjadi dasar penyusunan modul ajar. Jika seorang guru hanya mengacu pada silabus lama dan tidak mempertimbangkan CP dan TP, apa akibat yang paling mungkin terjadi?
A. Pembelajaran tetap berjalan sesuai jam tatap muka
B. Pembelajaran tidak mengarah pada kompetensi inti yang dituju
C. Siswa menjadi lebih mandiri karena kurang arahan
D. Modul menjadi lebih fleksibel dan adaptif
E. Guru lebih mudah menyusun RPP karena struktur lama lebih sederhan.
Jawaban: B
Pembahasan:
CP dan TP merupakan kerangka utama dalam Kurikulum Merdeka. Tanpa mengacu pada keduanya, pembelajaran akan kehilangan arah dan tidak menjamin tercapainya kompetensi yang ditargetkan di akhir fase pembelajaran.
Soal Nomor 9
Seorang guru aktif membagikan dokumentasi kegiatan belajar di kelas ke media sosial pribadi tanpa izin dari sekolah atau wali murid. Tindakan tersebut dapat dikategorikan sebagai:
A. Praktik baik dalam promosi sekolah
B. Pelanggaran terhadap kode etik profesi guru
C. Bentuk komunikasi transparan antara guru dan publik
D. Wujud pemanfaatan media sosial untuk refleksi pembelajaran
E. Strategi branding pribadi untuk portofolio digital
Jawaban: B
Pembahasan:
Guru wajib menjaga kerahasiaan dan etika dalam penggunaan media sosial, termasuk menjaga privasi siswa. Membagikan dokumentasi tanpa izin melanggar kode etik dan bisa berakibat pada pelanggaran hukum perlindungan anak.
Soal Nomor 10
Saat terjadi konflik antara dua guru di sekolah, seorang guru memilih untuk membicarakan hal tersebut dengan wali murid yang tidak terkait langsung. Bagaimana sebaiknya konflik tersebut ditangani?
A. Membicarakan dengan pihak luar untuk mencari dukungan moral
B. Melaporkan ke media sosial agar mendapatkan keadilan publik
C. Menyampaikan keluhan secara pribadi kepada kepala sekolah atau mediator profesional
D. Mengajak siswa untuk memberi penilaian terhadap guru yang bersangkutan
E. Menunda pembelajaran sampai masalah terselesaikan
Jawaban: C
Pembahasan:
Konflik profesional seharusnya diselesaikan secara internal dan etis, melalui mediasi atau komunikasi terbuka dengan pihak berwenang seperti kepala sekolah. Membawa konflik ke luar lingkungan kerja tanpa dasar dapat menimbulkan masalah baru.
Soal Nomor 11
Guru Ani dikenal sangat disiplin dan selalu datang tepat waktu. Namun, ia sering menyebarkan hoaks pendidikan di grup guru karena kurang mengecek kebenaran informasi. Dalam hal ini, mana yang paling tepat mencerminkan kondisi Guru Ani?
A. Memiliki kepribadian yang baik secara keseluruhan
B. Disiplin tetapi kurang memiliki integritas dalam etika digital
C. Bertanggung jawab penuh sebagai pendidik
D. Tidak perlu ditegur karena berniat berbagi informasi
E. Patut dijadikan contoh dalam hal kedisiplinan
Jawaban: B
Pembahasan:
Sikap kepribadian guru mencakup tanggung jawab, disiplin, dan integritas. Integritas dalam era digital juga berarti menyebarkan informasi yang benar dan dapat dipercaya. Menyebarkan hoaks menunjukkan kurangnya literasi digital yang etis.
Soal Nomor 12
Dalam menata ruang kelas, seorang guru menempatkan bangku siswa berbaris menghadap papan tulis. Siswa kurang aktif berdiskusi dan hanya mencatat. Apa strategi yang dapat diterapkan untuk menciptakan suasana kelas yang aktif dan kondusif?
A. Mengatur tempat duduk dalam kelompok kecil dan berbasis aktivitas diskusi
B. Menambah materi pelajaran dengan video setiap hari
C. Memberikan soal latihan lebih banyak dan membatasi waktu diskusi
D. Memindahkan papan tulis ke tengah kelas
E. Mematikan semua media digital agar siswa fokus mendengarkan
Jawaban: A
Pembahasan:
Strategi manajerial kelas yang efektif mendorong pembelajaran aktif. Mengatur tempat duduk dalam format kelompok kecil memberi ruang bagi interaksi, diskusi, dan kolaborasi antarsiswa sehingga proses belajar menjadi lebih dinamis.
Soal Nomor 13
Seorang guru menggunakan hasil asesmen formatif untuk merancang ulang strategi pembelajarannya. Ia menyadari bahwa sebagian besar siswa belum memahami konsep dasar. Apa langkah yang paling sesuai untuk dilakukan guru tersebut?
A. Memberikan soal remedial di akhir semester
B. Mengulang materi secara menyeluruh dengan metode ceramah
C. Melakukan reteaching dengan pendekatan dan media berbeda
D. Menyusun asesmen sumatif untuk menguji kembali pemahaman siswa
E. Menyerahkan hasil belajar kepada siswa sebagai refleksi mandiri
Jawaban: C
Pembahasan:
Asesmen formatif bertujuan memperbaiki proses pembelajaran secara langsung. Bila siswa belum memahami materi, guru sebaiknya melakukan reteaching dengan pendekatan atau media berbeda agar siswa memahami konsep secara menyeluruh.
Soal Nomor 14
Dalam menyusun modul ajar, guru menetapkan Tujuan Pembelajaran (TP) yang tidak relevan dengan Capaian Pembelajaran (CP). Apa dampak utama dari penyusunan seperti ini?
A. Menyulitkan proses asesmen sumatif
B. Mengganggu keefektifan pembelajaran berbasis proyek
C. Menghambat pencapaian Profil Pelajar Pancasila
D. Menyebabkan pembelajaran tidak terarah pada hasil belajar yang diharapkan
E. Membuat modul ajar menjadi terlalu kompleks dan teoritis
Jawaban: D
Pembahasan:
TP adalah turunan dari CP yang bersifat lebih spesifik. Jika TP tidak relevan dengan CP, maka pembelajaran menjadi tidak terarah dan tidak mendukung pencapaian hasil belajar utama yang diharapkan dalam fase tersebut.
Soal Nomor 15
Dalam sebuah kasus, dua orang guru memiliki konflik karena perbedaan pandangan dalam penerapan metode pembelajaran. Salah satu guru kemudian menyindir rekannya melalui status media sosial yang dapat dilihat publik. Tindakan ini menunjukkan pelanggaran terhadap aspek:
A. Kepribadian dan literasi digital
B. Pedagogik dan refleksi profesional
C. Sosial dan etika profesi
D. Profesional dan pengelolaan konflik
E. Manajerial dan hubungan dengan orang tua
Jawaban: C
Pembahasan:
Menyindir rekan kerja di media sosial adalah pelanggaran etika profesi dan tidak mencerminkan kemampuan sosial yang baik. Guru dituntut untuk menyelesaikan konflik secara profesional melalui komunikasi langsung atau mediasi formal.
Soal Nomor 16
Seorang guru menyusun jadwal pembelajaran dengan sangat ketat dan menetapkan aturan agar siswa selalu dalam kondisi tenang dan diam. Akibatnya, siswa menjadi pasif dan tidak berani bertanya. Strategi manajerial apa yang perlu diperbaiki?
A. Penataan media ajar berbasis literasi
B. Penyesuaian CP agar lebih ringan
C. Penataan ruang kelas berbasis pembelajaran aktif
D. Penambahan aktivitas penguatan karakter
E. Peningkatan sistem reward dan punishment
Jawaban: C
Pembahasan:
Pembelajaran aktif memerlukan ruang kelas yang mendukung interaksi dan ekspresi siswa. Ketika manajemen kelas terlalu kaku, siswa kehilangan ruang untuk berpikir kritis dan bertanya. Penataan ruang kelas yang mendukung diskusi dan kolaborasi adalah solusi utama.
Soal Nomor 17
Dalam sesi pembelajaran berbasis proyek, guru meminta siswa membuat infografis menggunakan Canva. Beberapa siswa tampak kebingungan menggunakan aplikasi tersebut. Apa pendekatan teknologi pembelajaran yang seharusnya dilakukan guru?
A. Menggantinya dengan media manual yang lebih sederhana
B. Memberikan tutorial singkat dan pendampingan saat penggunaan
C. Menyerahkan sepenuhnya kepada siswa sebagai bentuk kemandirian belajar
D. Menggunakan aplikasi yang sama agar standar penilaian seragam
E. Mengubah bentuk proyek menjadi diskusi kelompok
Jawaban: B
Pembahasan:
Prinsip TPACK menekankan integrasi pedagogik, konten, dan teknologi. Saat menggunakan teknologi, guru juga perlu memastikan siswa mendapat dukungan dan pelatihan teknis yang cukup agar proses belajar tetap inklusif dan efektif.
Soal Nomor 18
Seorang guru menggunakan platform LMS untuk menyampaikan materi dan tugas. Namun, siswa sering terlambat mengumpulkan tugas dan mengeluh kesulitan memahami materi. Apa langkah pertama yang paling tepat dilakukan guru?
A. Menegur siswa secara terbuka agar lebih disiplin
B. Mengganti LMS dengan platform media sosial yang lebih akrab
C. Menyederhanakan materi dan memberikan panduan penggunaan LMS
D. Meminta orang tua untuk memantau pengerjaan tugas
E. Menyusun kontrak belajar dengan sanksi dan penghargaan
Jawaban: C
Pembahasan:
Dalam penggunaan LMS, guru perlu memperhatikan kesiapan siswa dalam aspek teknis dan kognitif. Jika banyak siswa kesulitan, maka materi perlu disederhanakan dan guru wajib menyediakan panduan atau pelatihan penggunaan LMS agar pembelajaran tidak terhambat.
Soal Nomor 19
Seorang guru merancang pembelajaran dengan mengintegrasikan literasi dan numerasi ke dalam materi IPS untuk kelas VII. Ia meminta siswa menganalisis data grafik penduduk dan menulis laporan deskriptif. Apa keuntungan utama dari pendekatan ini?
A. Meningkatkan kecepatan belajar siswa dalam memahami teks
B. Mengukur kemampuan hafalan siswa terhadap konsep sosial
C. Mendorong pengembangan kompetensi lintas bidang secara kontekstual
D. Menjadikan IPS sebagai sarana utama mengajarkan matematika
E. Mempercepat penuntasan kurikulum di semua mata pelajaran
Jawaban: C
Pembahasan:
Integrasi literasi dan numerasi bertujuan memperkaya pembelajaran dengan kompetensi lintas bidang secara kontekstual. Dalam contoh tersebut, siswa diajak mengembangkan kemampuan berpikir kritis terhadap data (numerasi) dan menyampaikan ide secara tertulis (literasi), yang sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka.
Soal Nomor 20
Dalam proses penyusunan Penilaian Angka Kredit (PAK), seorang guru Madya harus menunjukkan keterlibatannya dalam pengembangan pembelajaran di sekolah. Kegiatan berikut yang paling sesuai untuk menunjukkan keterlibatan tersebut adalah:
A. Mengisi absensi dan laporan kehadiran kelas secara tepat waktu
B. Mengikuti pelatihan daring tentang media pembelajaran
C. Menyusun modul ajar dan berbagi praktik baik dalam komunitas belajar
D. Menyusun soal ulangan harian dan menyerahkannya ke kepala sekolah
E. Menjalankan tugas piket harian dan laporan kelas mingguan
Jawaban: C
Pembahasan:
Dalam konteks PAK, keterlibatan guru dalam pengembangan pembelajaran ditunjukkan melalui kontribusi nyata seperti menyusun perangkat ajar, berbagi praktik baik, atau menjadi narasumber dalam komunitas belajar. Hal ini mencerminkan peran Guru Madya sebagai pemimpin pembelajaran dan agen perubahan di satuan pendidikan.
Ingin mengakses lebih banyak soal dan pembahasan terbaru?

Masih banyak soal dan pembahasan lengkap lainnya yang bisa membantu Anda mempersiapkan diri menuju jenjang Guru Madya. Dapatkan akses penuh melalui aplikasi resmi kami dan lanjutkan perjalanan belajarmu sekarang juga lewat tautan yang tersedia.